Membaca Ta'awwudz Berdasarkan Dalil atau Hadist
Membaca
Ta'awwudz.
فَاِذَا
قَرَأْتَ
اْلقُرْانَ
فَاسْتَعِذْ
بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطنِ
الرَّجِيْمِ.النحل:98
Apabila
kamu membaca Al-Qur'an hendaklah kamu meminta perlindu-ngan kepada Allah dari
syetan yang terkutuk.
[QS. An-Nahl : 98].
عَنْ
اَبِى
سَعِيْدِ
اْلخُدْرِيّ
عَنِ
النَّبِيّ ص
اَنَّهُ
كَانَ اِذَا
قَامَ اِلىَ
الصَّلاَةِ
اسْتَفْتَحَ
ثُمَّ
يَقُوْلُ: اَعُوْذُ
بِاللهِ
السَّمِيْعِ
اْلعَلِيْمِ
مِنَ
الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ
مِنْ هَمْزِهِ
وَ نَفْخِهِ
وَ نَفْثِهِ. احمد و
الترمذى، فى
نيل الاوطار 2: 219
Dari
Abu Sa'id Al-Khudriy dari Nabi SAW bahwasanya apabila beliau berdiri shalat
membaca doa iftitah, kemudian beliau membaca : A'uudzu billaahis-samii'il
'aliimi minasy-syaithoonir rojiim min hamzihi wa nafkhihi wa naftsihi (Aku
berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui dari syaithan
yang terkutuk, dari gangguannya, tiupannya dan hembusannya)". [HR. Ahmad dan Tirmidzi, dalam
Nailul Authar juz 2, hal. 219].
قَالَ
ابْنُ
اْلمُنْذِرِ
جَاءَ عَنِ
النَّبِيّ ص
اَنَّهُ
كَانَ
يَقُوْلُ
قَبْلَ الْقِرَاءَةِ:
اَعُوْذُ بِاللهِ
مِنَ
الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ. نيل
الاوطار 2: 220
Ibnu
Mundzir berkata : Datang riwayat dari Nabi SAW bahwasanya sebelum membaca
Al-Fatihah beliau membaca : A'uudzu billaahi minasy-syaithoonir rojiim.
(Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk). [Nailul Authar juz 2, hal. 220].
قَالَ
اْلاَسْوَدُ:
رَأَيْتُ
عُمَرَ حِيْنَ
يَفْتَتِحُ
الصَّلاَةَ
يَقُوْلُ:
سُبْحَانَكَ
اللّهُمَّ وَ
بِحَمْدِكَ
وَ تَبَارَكَ
اسْمُكَ وَ
تَعَالىَ
جَدُّكَ وَ
لاَ اِلهَ
غَيْرُكَ،
ثُمَّ
يَتَعَوَّذُ.
الدارقطنى، فى
نيل الاوطار 2: 220
Telah
berkata Al-Aswad : "Saya pernah melihat 'Umar waktu memulai shalat, ia
membaca Subhaanakalloohumma wa bihamdika wa tabaarokas-muka wa ta'aalaa jadduka
walaa ilaaha ghoiruka. (Maha suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mulah (aku
memulai ibadat ini) dan Maha Berkah nama-Mu, Maha tinggi kemulyaan-Mu, dan
tiada Tuhan selain Engkau)". kemudian ia membaca ta'awudz". [HR.
Daruquthni, dalam Nailul Authar juz 2, hal. 220].
Keterangan
:
Dari
ayat 98 surat
An-Nahl di atas, ada ulama yang memahami bahwa membaca ta'awwudz itu perlu pada
tiap-tiap rekaat.
Tetapi
ada pula yang berpendapat bahwa ta'awwudz itu cukup pada reka'at yang pertama
saja, karena dalam satu shalat walaupun ada beberapa kali bacaan Al-Qur'an,
tetapi semuanya itu dalam satu ibadat saja, lagi pula hadits-hadits tentang
ta'awwudz itu semuanya menunjuk-kan untuk reka'at yang pertama saja.
0 Komentar:
Post a Comment